Jumat, 07 November 2014

Perusahaan Waralaba (Franchise) INDOMARET



INDOMARET


Pendahuluan

Waralaba (Franchise)
Waralaba (bahasa Inggris: franchising; bahasa Perancis: franchise yang aslinya berarti hak atau kebebasan) adalah hak-hak untuk menjual suatu produk atau jasa maupun layanan. Sedangkan menurut versi pemerintah Indonesia, waralaba adalah perikatan yang salah satu pihaknya diberikan hak memanfaatkan dan atau menggunakan hak dari kekayaan intelektual (HAKI) atau pertemuan dari ciri khas usaha yang dimiliki pihak lain dengan suatu imbalan berdasarkan persyaratan yang ditetapkan oleh pihak lain tersebut dalam rangka penyediaan dan atau penjualan barang dan jasa.
Sedangkan menurut Asosiasi Franchise Indonesia, yang dimaksud dengan waralaba ialah “Suatu sistem pendistribusian barang atau jasa kepada pelanggan akhir dengan pengwaralaba (franchisor) yang memberikan hak kepada individu atau perusahaan untuk melaksanakan bisnis dengan merek, nama, sistem, prosedur dan cara-cara yang telah ditetapkan sebelumnya dalam jangka waktu tertentu meliputi area tertentu”.

Pengwaralaba dan Pewaralaba
  • Pengwaralaba atau pemberi waralaba (franchisor), adalah badan usaha atau perorangan yang memberikan hak kepada pihak lain untuk memanfaatkan dan/atau menggunakan hak atas kekayaan intelektual atau penemuan, atau ciri khas usaha yang dimilikinya.
  • Pewaralaba atau penerima waralaba (franchisee), adalah badan usaha atau perorangan yang diberikan hak untuk memanfaatkan dan/atau menggunakan hak atas kekayaan intelektual atau penemuan, atau ciri khas yang dimiliki pemberi waralaba.

Bisnis waralaba kini telah menjamur di Indonesia. Perkembangannya yang pesat mengindikasikan sebagai salah satu bentuk Investasi yang menarik, sekaligus membantu pelaku usaha dalam memulai suatu usaha sendiri dengan tingkat kegagalan yang rendah.
Meski bisnis waralaba yang di tawarkan semakin beragam, namun untuk menjatuhkan pilihan terhadap bisnis waralaba secara tepat, terkadang mengalami kesulitan. Padahal pilihan awal akan sangat menentukan. Ada hal mendasar dalam menetukan pilihan. Paling tidak bidang usahanya stabil dan berprospek serta track record perwaralaba (Franchisor) baik dan berpengalaman.
Sebagai strategi ekspansi yang melibatkan modal pihak lain, bisnis waralaba mau tidak mau harus transfaran dan konsepnya saling menguntungkan serta saling percaya di antara perwaralaba dengan terwaralaba (Franchisee). Minimal selama 5 tahun bisnis waralaba tersebut mampu membuktikan sebagai perusahaan sehat, yang di dukung oleh system dan format bisnis yang telah teruji.
Bidang usaha yang relatif stabil adalah binis ritel. Di Indonesia bisnis ini terus berkembang seirama dengan kebutuhan penduduk yang jumlahnya terus meningkat. Salah satu bisnis ritel yang melayani kebutuhan pokok dan kebutuhan sehari-hari adalah minimarket.


Profil Perusahaan Waralaba (Franchise) Indomaret
Indomaret adalah jaringan ritel waralaba di Indonesia. Merek dagang Indomaret dipegang oleh PT. Indomarco Prismatama. Indomaret merupakan jaringan minimarket yang menyediakan kebutuhan pokok dan kebutuhan sehari-hari dengan luas penjualan kurang dari 200 M2. Dikelola oleh PT Indomarco Prismatama, cikal bakal pembukaan Indomaret di Kalimantan dan toko pertama dibuka di Ancol, Jakarta Utara, pada tahun 1988.
Tahun 1997 perusahaan mengembangkan bisnis gerai waralaba pertama di Indonesia, setelah Indomaret teruji dengan lebih dari 230 gerai. Pada Mei 2003 Indomaret meraih penghargaan “Perusahaan Waralaba 2003″ dari Presiden Megawati Soekarnoputri.
Hingga Mei 2010 Indomaret mencapai 4261 gerai. Dari total itu 2.444 gerai adalah milik sendiri dan sisanya 1.817 gerai waralaba milik masyarakat, yang tersebar di kota-kota di Jabotabek, Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Jogjakarta, Bali, Lampung dan Medan. Di DKI Jakarta terdapat sekitar 488 gerai.
Indomaret mudah ditemukan di daerah perumahan, gedung perkantoran dan fasilitas umum karena penempatan lokasi gerai didasarkan pada motto “mudah dan hemat”.
Lebih dari 3.500 jenis produk makanan dan non-makanan tersedia untuk memenuhi kebutuhan konsumen sehari-hari.
Pada awal tahun 2011, Indomaret merubah logo baru, yaitu logo Indomaret di dalam kotak berwarna merah, biru dan kuning dari atasnya.

Waralaba (Franchise) Indomaret
Pada tahun 1997 Indomaret memperkenalkan sistem kemitraan kepemilikan dan pengelolaan gerai dengan cara waralaba.
Sampai Desember 2011 telah mencapai jumlah 6.000 Toko. Mitra usaha waralaba ini meliputi : koperasi, badan usaha dan perorangan.
Sistem waralaba Indomaret memperoleh penghargaan dari Presiden Republik Indonesia sebagai Perusahaan Waralaba Nasional, pada tahun 2003.


Sejarah Perusahaan Waralaba (Franchise) Indomaret
Berawal dari pemikiran untuk mempermudah penyediaan kebutuhan pokok sehari-hari karyawan, maka pada tahun 1988 di dirikanlah sebuah gerai yang di beri nama Indomaret. Sejalan pengembangan operasional toko, perusahan tertarik untuk lebih mendalami dan memahami berbagai kebutuhan dan perilaku konsumen dalam belanja. Guna mengakomodasi tujuan tersebut, beberapa karyawan di tugaskan untuk mengamati dan meneliti perilaku belanja masyarakat. Kesimpulan yang di dapat adalah bahwa masyarakat cenderung belanja di gerai modern berdasarkan alasan kelengkapan pilihan produk yang berkualitas, harga yang pasti bersaing, serta suasana yang nyaman.
Berbekal pengetahuan mengenai kebutuhan konsumen, keterampilan pengoperasian toko dan pergeseran perilaku belanja masyarakat ke gerai modern, maka terbit keinginan luhur untuk mengabdi lebih jauh bagi nusa dan bangsa. Nat ini di wujudkan untuk mendirikan Indomaret, dengan badan hokum PT. Indomarco Prismatama yang memiliki visi “menjadi jaringan ritel yang unggul” serta moto “mudah dan hemat”.
Pada mulanya Indomaret membentuk konsep penyelenggaraan gerai yang berlokasi  di dekat hunian konsumen, menyediakan berbagai kebutuhan pokok maupun kebutuhan sehari-hari, melayani masyarakat umum yang bersifat majemuk, serta memiliki luas toko sekitar 200 m2.
Seiring dengan perjalan waktu dan kebutuhan paar, Indomaret terus menambah gerai di berbagai kawasan perumahan, perkantoran, niaga, wisata dan apartemen. Dalam hal ini terjadilah proses pembelajaran untuk pengoperasian suatu jaringan ritail yang berskala besar, lengkap dengan berbagai pengalaman yang komplkes dan bervariasi.
Setelah menguasai pengetahuan dan keterampilan mengoperasikan jaringan ritel dalam skala besar, Manajemen berkomitmen untuk menjadikan Indomaret sebagai sebuah asset nasional.  Hal ini tidak terlepas dari kenyataan bahwa seluruh pemikiran dan pengoperasian perusahaan di tangani sepenuhnya oleh putra putrid Indonesia. Sebagai aset nasional, Indomaret ingin berbagi kepada masyarakat Indomesia melalui bisnis waralaba dan juga mampu bersaing dalam persaingan global. Oleh karena itu, visi perusahaan kemudian berkembang “menjadi aset nasional dalam bentuk jaringan ritel waralaba yang unggul  dalam persaingan global”.
Konsep bisnis waralaba Indomaret adalah yang pertama dan merupakan pelopor di bidang minimarket di Indonesia. Sambutan masyarakat ternyata sangat positif, terbukti dengan peningkatan jumlah terwaralaba Indomaret dari waktu ke waktu. Konsep bisnis waralaba perusahaan juga di akui oleh pemerintah melalui penghargaan yang di berikan kepada Indomaret selaku “Perusahaan Waralaba Unggul 2003”. Penghargaan semacam ini adalah yang pertama kali yang di berikan kepada minimarket di Indonesia dan sampai saat ini hanya Indomaret yang menerimanya.
Saat ini Indomaret berkembang sangat pesat dengan jumlah gerai mencapai lebih dari 9,096 gerai, terdiri dari 40% milik terwaralaba dan 60% gerai milik perusahaan. Sebagian besar pasokan barang dagangan untuk seluruh gerai berasal dari 22 pusat distribusi Indomaret yang menyediakan lebih dari 4.800 jenis produk. Kini, keberadaan Indomaret makin di perkuat dengan kehadiran Indogrosir, anak perusahaan dengan konsep bisnis Pusat Perkulakan.


Modal Awal Perusahaan Waralaba (Franchise) Indomaret
Untuk bisa bergabung menjadi terwaralaba Indomaret, Anda harus menyediakan ruang usaha seluas sekitar 60 m2 sampai 150 m2. Anda juga harus menyediakan modal awal sekitar Rp 250 juta-Rp 350 juta. “Di luar Jabotabek, modal yang diperlukan lebih kecil,” terang Markus Hendarto, Business Development Indomaret.
Dibandingkan dengan Alfamart dan OMI, PT Indomarco Prismatama-pewaralaba Indomaret-memang paling berpengalaman dalam bisnis ritel. Maklum, Indomarco merupakan perusahaan pertama yang menawarkan waralaba minimarket. Jaringan gerai swalayan mini Indomaret juga paling luas ketimbang dua perusahaan lain.
Mungkin karena kelebihan-kelebihan inilah, Indomaret memasang ongkos waralaba (franchise fee) yang paling mahal. Untuk periode kerja sama selama lima tahun, terwaralaba harus membayar franchise fee sebesar Rp 75 juta (belum termasuk PPN). Bandingkan dengan franchise fee Alfamart yang hanya Rp 45 juta, atau franchise fee OMI yang paling pol hanya Rp 35 juta (tipe R-39) untuk periode lima tahun.
Meskipun begitu, Markus yakin prospek minimarket Indomaret tak kalah bagus ketimbang dua rivalnya itu. “Rata-rata penjualan gerai-gerai kami bisa mencapai sekitar Rp 8,5 juta per hari,” ujarnya. Dengan omzet segini, gerai Indomaret rata-rata bisa balik modal dalam waktu sekitar 3,5 tahun. “Bahkan, kalau omzetnya lebih besar, dalam 2,5 tahun juga sudah bisa balik modal,” imbuh Markus.



  



 
Referensi :